Saturday, November 3, 2012

Cerita Patah Hati



Seorang sahabat sedang patah hati. Ketika seseorang yang sedang dia tunggu, yang sedang dia perjuangkan mati-matian, mematahkan perjuangannya, hanya dengan sebuah kabar. Perempuan itu sudah dilamar.
Hey! Ingatkah dulu ketika aku sedang patah hati?
Ketika untuk pertama kalinya aku merasakan hubungan percintaanku kandas
Aku menangis setiap malam, entah untuk berapa waktu lamanya
Kamu ada. Bersama yang lainnya, memastikan aku masih waras dan baik-baik saja
Tapi kalian membiarkanku, tidak memaksaku untuk bangkit cepat, dan memahami patah hatiku.
Dan yang terpenting, kalian membuatku tetap wajar, tetap normal, bahkan tetap professional.

Dan taukah kalian, segala perlakuan kalian yang wajarlah yang menopangku berdiri, membuatku tak sudi lagi tenggelam dalam kesedihan yang berkepanjangan. Karena aku yakin, banyak yang bisa aku lakukan. Kalian yang meyakinkanku bahwa hidupku terlalu bermakna, dan aku bisa bermanfaat untuk banyak orang ketika aku keluar dari jalur patah hatiku.

Dan ketika, dia akan menikah, kalian tau aku pantas sedih
Kalian tidak menasehatiku dengan kata2 klise, “masih banyak laki2 di luar sana, aku pantas dapat yang lebih baik,” atau kata2 lainnya

Bahkan ketika aku tak juga menangis
Ingatkah kamu, di pelataran parkir sebuah toko roti, kamu memaksaku menangis.
Aku masih ingat ketika satpam toko roti itu curiga, lalu kamu keluar, membelikan tiga buah roti, untukku, kamu, dan seorang sahabat lainnya.
Lalu kalian bedua menungguku, melepaskan semua perasaan yang membebaniku behari-hari, baru kemudian mengantarkanku pulang ke rumah.

Kamu ingat, ketika akhirnya aku hadir di pesta pernikahannya, aku bisa mengangkat wajahku. Tersenyum lebar, dan bukan senyum palsu. Melangkah pasti ke pelaminan, dan dengan tulus mengucapkan selamat.
Aku bangkit, Aku berdiri, karna kamu dan yang lainnya.
Hari-hari setelah itu, Tuhan kembali memberikanku perasaan jatuh cinta, berharap, dan kemudian patah hati. Namun kali ini aku cukup kuat. Aku menikmati patah hatiku sebagai satu proses yang tidak perlu disesali. Menjalaninya dengan wajar, dan waras tentunya.

Maka ketika kali ini kamu yang patah hati, aku akan membiarkanmu, takkan memaksamu untuk kuat, membiarkanmu belajar dan memaknai setiap proses yang tengah berjalan. Karena apa yang terjadi, hanya akan membuatmu lebih kuat dan ‘naik kelas.’ Tapi tenang saja. Karena aku, dan juga yang lainnya, sebenarnya selalu ada untukmu. Menjagamu, memperhatikanmu, dan memastikan kamu baik-baik saja, menjalani patah hatimu dengan wajar, dan waras.

Janji!!

Cerita patah hati semua terbaru telah tersediakan dibawah ini untuk anda semua,Cerita patah hati dan puisi patah hati adalah cerita seorang yang merasa patah hati karena ditinggakan seorang yang paling dia cintai ,Nah buat anda semua yang merasa penasaran yang ingin melihat cerita patah hati dan kata kata patah hati dibawah ini kami sudah tersediakan untuk anda semua,Untuk anda ketahui cerita patah hati atau dengan puisi lucu yang telah tersedikan untuk anda semua dibawah ini sangatlah sedih bagi seorang yang telah ditinggakannya.


Cerita Patah hati

Jangan simpan kartu ucapan, hadiah-hadiah (kecuali kalau mahal kali ya, dibuang sayang… di jual aja kali ya? Hehehe), apalagi fotomu berdua si dia. Singkirkan. Terserah untuk sementara waktu atau dibuang hingga hilang dari hidupmu selamanya.

Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.

Mudah-mudahan saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.Mudah-mudahan saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.

Pikirkan kekurangannya!

Jika sekali-kali terlintas kenangan betapa baiknya dia, betapa manisnya, betapa perhatiaannya… stop! Hentikan pemikiran yang membuatmu semakin merasa sedih karena kehilangan dia.

Sebaliknya pikirkan kekurangan-kekurangannya. Saat dia memperlakukanmu dengan tidak baik, mungkin bersikap cuek padamu di depan teman-temannya, atau saat kamu sakit dan dia tidak peduli. Atau sikapnya yang kurang santun terhadap keluargamu. Lihat juga bagaimana tidak berperasaannya dia ketika memutuskan hubungan denganmu. Apalagi jika ternyata alasannya adalah karena menemukan cewek lain yang lebih oke. O-ow… C’mon Galz, kamu layak mendapatkan yang lebih baik.

Kumpulkan kekurangan-kekurangannya yang lain. Apakah dia tidak berprestasi di sekolah? Apakah dia lebih memedulikan teman-teman genknya dari pada kamu? Apakah dia tidak memiliki tujuan dalam hidup? Cita-cita? Malas? Cepat menyerah? Tidak punya keberanian? Apakah dia pernah meminum alcohol atau bahkan pemakai drugs? Ugh…

Garis bawahi satu hal: This is not my loss…it’s his! Bukan kamu yang rugi dengan selesainya hubungan kalian, tetapi dia.

Bergeraklah…do it something!

Bergerak, jangan diam. Lakukan sesuatu, jangan melamun.Dalam keadaan diam dan melamun , kesedihan akan terasa berlipat-lipat. Jadi, buang rasa enggan, dan hupp… bangkit deh dari tempat tidur, dan lakukan sesuatu. Mungkin membenahi kamarmu. Atau beres-beres rumah. Menata ulang ruang tamu atau ruang makan. Mungkin juga merapikan kebun kecil di depan rumahmu (pastikan kebun milik sendiri yang kamu kutak-kutik, jangan kebun orang, hehehe)

Balas surat-surat dari teman. Selesaikan kewajiban-kewajiban yang selama ini tertunda. Susun ulang album fotomu. Bongkar koleksi pakaianmu di lemari. Atau barang-barang lama yang nyaris tidak pernah dipakai lagi. Kamu bisa juga hubungi teman-teman dan ajak mereka mengumpulkan barang-barang tidak terpakai. Kenapa nggak membuat bazar sosial dari benda-benda bekas yang terkumpul itu? Dananya bisa kamu sumbangkan kepada anak-anak yatim, atau mereka yang membutuhkan. Yakin deh, berbuat baik bagi orang lain, akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik.

Selalu ada cerita saat hujan tiba. Cerita yang berawal dari air yang berdenting dan terlontar dari kerasnya aspal hitam. Cerita yang membuatku ingin berlari keluar dan berbasah seluruh tubuh sekedar untuk meneduhkan hati ini. Aku telah patah hati dan berharap satu nama yang ada di dalam ini hanyut dan lalu menghilang tiba-tiba dari sini. Namun aku hanya sanggup bertanya ada apa tanpa pernah tahu apa yang terjadi sementara sakit ini tak mampu keluar. Hanya sampai pada dada yang terasa sungguh sesak dan hampir tak sanggup bernapas.


Ada apa dengannya, aku ingin bertanya. Tapi dia telah begitu membenci seolah aku tak punya rasa. Ataukah dia sengaja agar aku cepat melupakannya? Atau mungkin saja dia memang telah lupa, aku masih memiliki hati untuk terus mengingatnya tanpa dia minta. Aku ingin dia tahu bahwa hati ini dan hatinya adalah hati yang sama saat dia menyapa rasa itu untukku. Tak berubah. Tetap sama.Tak ada beda. Tapi sekarang...

Ahh...

Kutiupkan napasku ke dinding kaca jendela yang besar itu. Embun-embun itu segera berkumpul dan menutup pandangan keluar. Memori-memori itu datang seiring kugerakkan tangan kananku ke arah embun itu dan kulukis gambar hati yang patah.

Ada apa? kumasih bertanya. Ataukah engkau minta aku cepat melupakanmu dengan caramu yang tak bisa kuterjemahkan sedikitpun jua? Aku merindu saat engkau masih seperti dulu. Aku merindu saat engkau tetap engkau yang mampu membuatku tertawa tanpa kau pinta.

Ada apa?

Ribuan galon air dari awan terus mengguyur bumi hingga semerbak dinginnya merasuk ke sumsum. Aku masih saja sendiri menatap langit yang tak kunjung muram. Sementara hati ini semakin berdesir saat dia memintaku cepat melupakannya.

No comments:

Post a Comment